Dari 880 ribu orang itu, 160 ribu diangkat pada 2011 dan 720 ribu pada 2012. Semua pengangkatan tuntas pada 2015. Secara nasional pada tahun itu, tunjangan profesi naik menjadi Rp60 triliun.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meminta pe- angkatan itu agar dikelola dengan baik dan adil.
“Saya sampaikan, kita punya empat juta PNS, setiap tahun ada 200.000 yang pensiun berarti ada 200.000 yang masuk. Dari mana 200.000 itu, ya itu harus dipikirkan juga mereka yang sudah lama antre dan berdinas. Ada aturan-aturannya sehingga angkatan kerja baru mendapat tempat dan mereka yang sudah antre juga sudah bisa jadi PNS,” kata Presiden saat hadir dalam acara peringatan Hari Guru Nasional dan ulang tahun Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) di Sentul, Rabu (30/11).
Kepala Negara juga meminta tunjangan profesi harus diperbaiki agar jangan ada kekurangan lagi dalam pelaksanaannya.
“Tunjangan profesi belum se-muanya, tolong perbaiki, perbaiki ini saya tidak ingin dengar terus ada yang terlambat. Kalau ada yang belum terima, ya harus ada aturan,” katanya.
Dalam kesempatan tersebut, Presiden menyampaikan Indonesia mengalami kemajuan pesat dalam bidang pendidikan. Peringkat Indonesia kini naik dari posisi 54 ke 44 dari seluruh negara di dunia. “Kontribusi yang paling besar yaitu kesehatan dan pendidikan dasar, pendidikan tinggi, pelatihan dan inovasi,” ujarnya sebagaimana dikutip Antara.
Jadikan PNS
PGRI meminta pemerintah untuk bersedia mengangkat semua guru honor menjadi PNS.
“Kami sangat senang jika para guru dapat diangkat sebagai PNS meskipun kami menyadari itu sangat berat. Akan tetapi, ini untuk peningkatan kualitas guru dan profesionalitas,” ungkap Ketua Pengurus Besar PGRI, Sulistyo, sebelum Kepala Negara berpidato.
Sulistyo juga meminta pemerintah agar segera menyusun disain peningkatan kualitas guru secara komprehensif. Yakni, mulai dari pendidikan guru, rekruitmen, penempatan, pembinaan karir dan profesi, hingga remunerasi yang terintegrasi, serta perlindungan dan jaminan hari tua.
“Saat ini banyak guru honor, wiyata bhakti dan guru tidak tetap. Maka dari itu, kami meminta agar mereka juga diberikan hak untuk mendapatkannya dan memperoleh perlindungan,” terang Sulistyo.
Terkait masalah pengasilan guru, Sulistyo melontarkan perlunya standar penghasilan minimum regional pendidikan. Hingga saat ini masih banyak guru yang memperoleh penghasilan Rp200 ribu per bulan. Jumlah mereka sekitar 1 juta orang. “Mohon kiranya diterbitkan PP tentang pegawai tidak tetap yang mengatur tentan guru dan tenaga pendidikan tidak tetap, guru wiyata bakti dan guru honorer,”
Peringatan Hari Guru nasional dihadiri Ketua MPR Taufiq Kiemas, Ketua DPR Marzuki Alie, sejumlah menteri dan juga Gubernur Jawa Barat Ahmad Heriyawan.
Bank Negara Indonesia (BNI) memberikan penghargaan kepada 26 guru terbaik di Indonesia pada acara itu
Dirut BNI Gatot M Suwondo, dalam kesempatan itu menjelaskan, penghargaan itu merupakan bentuk kepedulian dan tanggung jawab perusahaan terhadap sektor pendidikan nasional.
Penghargaan yang diberikan BNI senilai total Rp450 juta berupa tabungan BNI Taplus dan seperangkat komputer jinjing. Lima di antara 26 guru terbaik tersebut meraih penghargaan Satya Lancana dari Pemerintah RI.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar